Rabu, 27 Oktober 2010

[MOVIE REVIEW] Lady Vengeance (2005)



Diawali dari Sympathy for Mr.Vengeance, lalu OLDBOY dan akhirnya Lady Vengeance yang merupakan film ketiga dari trilogy vengeance yang sekaligus sebagai penutup trilogy, Park Chan Wook berhasil menyelesaikan trilogi bertemakan vengeance. Seperti film2 sebelumnya film ini mendapatkan beberapa penghargaan baik lokal maupun internasional. Tidak seperti film sebelumnya (OLDBOY dan Sympathy For Mr.Vengeance), pesan yang disampaikan film ini tidak terlalu berkesan, berbeda dengan Sympathy for Mr.Vengeance yang menyampaikan pesan bahwa tidak ada orang yang benar2 buruk dan tak ada orang yang benar2 baik sedangkan OLDBOY memberikan pesan bahwa balas dendam hanya akan memberikan luka baru dan membuka luka lama. Walaupun begitu karakter utama dalam film ini bagi saya adalah karakter yang paling keren dan paling sangar dari film2 sebelumnya, dan bisa disejajarkan dengan karakter Beatrix Kiddo a.k.a The Bride a.k.a. Black Mamba dari film Kill Bill.

Film ini diawali screen play yang cukup bagus dan nyeni menggabungkan unsur darah merah dan background putih, ceritanya diawali saat Lee Geum Ja yang baru bebas setelah dipenjara selama 13 akibat terbukti bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan terhadap anak kecil, di sambut oleh seorang pendeta dengan potongan rambut aneh yang mengajak Geum Ja tobat dan tidak berbuat dosa lagi, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Geum Ja hendak menuntut balas kepada orang yang telah membuatnya dipenjara. Geum ja menngunjungi satu per satu temannya dari penjara untuk membantunya.

Lee Geum Ja yang diperankan oleh Lee Young ae ( Pemain Utama dalam serial drama korea Jewel in the Palace ) di film ini seperti mempunyai dua kepribadian saat didalam dipenjara Geum Ja berperan layaknya wanita manis dengan wajah yang bersinar hingga di juluki Geum Ja si Baik Hati sebaliknya setelah keluar penjara, berubah 180 derajat, Geum Ja menunjukkan sisi kejamnya, dengan wajah yang sedingin salju ditambah lagi eyes shadow warna merah darah. Sebetulnya dari segi cerita Sympathy.... dan OLDBOY lebih thrilled, namun yang karakter Geum Ja yang membuat saya penasaran menjadi nilai plus film ini.

Berbeda dari Sympathy.... dan OLDBOY Lady Vengeance banyak menggunakan flash back dalam memperkenalkan beberapa karakter, namun tetap tidak bikin bingung. Dari ketiga film dari trilogy vengeance film ini mempunyai cerita yang lebih light dan sedikit adegan2 berdarah dibandingkan film sebelumnya, dan bisa dibilang lebih kocak sedikit, namun tidak lupa ditambah sedikit unsur seninya, seperti senjata yang digunakan berupa revolver dengan dua moncong, dll.

7,5/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar